Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) mengelola kawasan seluas 454 ha. Kawasan ini terus dikembangkan untuk menjadi kawasan smart city di ibukota. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menciptakan kawasan hijau yang bersih dan tertata.
Konkrit langkah yang dilakukan adalah dengan mengatasi persoalan sampah kawasan. Tidak dapat dipungkiri sebagai kawasan yang terdiri dari area hunian, kantor hingga Ruang Terbuka Hijau, Kemayoran memiliki beragam sampah baik itu sampah rumah tangga hingga sampah dari alam.
Menciptakan kawasan bebas sampah tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan produksi kompos untuk penanganan tumpukan sampah organik. Limbah rumah tangga dan alam seperti dedaunan dari Utan Kemayoran maupun greenbelt kembali diolah menjadi pupuk kompos. Produksi kompos tersebut dilakukan di Utan Kemayoran dengan metode 3R yaitu Reduce untuk mengurangi pencemaran lingkungan, Recycle untuk mengolah sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, dan Reuse untuk memanfaatkan kompos yang dihasilkan sebagai penyubur tanaman di Kemayoran.
Rangkaian proses tersebut diawali dengan pengumpulan sampah kemudian memilah sampah organik untuk dihaluskan dengan menggunakan empat mesin pencacah lalu difermentasi hingga menjadi pupuk kompos siap pakai. Dimulai sejak 2019 produksi sampah kompos rutin dilakukan. Dalam setiap sepuluh hari produksi, pupuk kompos yang dihasilkan bisa mencapai hingga 300 kg. Pupuk yang diperoleh tersebut kemudian kembali digunakan untuk perawatan kawasan seperti tanaman di jalur hijau, Utan Kemayoran hingga area nursery yang juga tersedia di Utan Kemayoran.
Selain mengatasi sampah dengan komposting, PPK Kemayoran juga berupaya mengatasi sampah anorganik dengan melakukan berbagai kreasi daur ulang yang dimanfaatkan sebagai fasilitas di taman flyover di Benyamin Sueb, Kemayoran. Kedepannya, PPK Kemayoran akan terus berinovasi dalam mengelola sampah untuk mweujudkan Kemayoran sebagai kawasan yang hijau, bersih, nyaman dan tertata.