Siapa yang tidak mengenal komik legendaris tentang seorang jurnalis dan anjing kecil yang berkeliling dunia. Tokoh tersebut adalah Tintin dan Snowy yang diciptakan oleh Herge, seorang artis dari Belgia. Komik ini sangat melegenda hingga memiliki banyak penggemar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Memiliki kegemaran yang sama yaitu menyukai tokoh dan komik Tintin, dibentuklah Komunitas Tintin yang rutin beraktivitas untuk berbagi dan bercerita mengenai favoritnya tersebut.
Komunitas Tintin pun rutin menggelar acara napak tilas untuk mengenang masa-masa kejayaan Tintin. Salah satu hal yang menarik adalah sebagian sejarah Jakarta khususnya Kemayoran tercetak dalam komik legendaris tersebut. Tepatnya dalam seri Flight 714 to Sydney, diceritakan dalam perjalanannya dari London menuju Sydney, Tintin bersama Kapten Haddock, Profesor Calculus, dan anjingnya Snowy, transit di Bandara Kemayoran.
Tepat pada tanggal 10 Januari 1929 merupakan hari pertama tokoh Tintin memulai debutnya melalui serial komik. Untuk memperingati hari bersejarah tersebut, Komunitas Tintin berkunjung ke Menara ATC dan eks Bandara Kemayoran. Pada kunjungan ini, hadir Misdianto dan Adi Laksana, yaitu pilot pesawat DC-6 yang pernah mendarat di Bandara Kemayoran. Melanjutkan kunjungan, rombongan komunitas Tintin kemudian melihat sisa sejarah penerbangan, yaitu eks Bandara Kemayoran yang merupakan bandara internasional pertama di Indonesia.
Melalui kunjungan ini, Adi Laksana mengenang masa-masa dahulu selama menerbangkan pesawat DC-6 dan mendarat di Bandara Kemayoran.
"Saya senang bisa berkunjung kesini lagi, teringat masa lalu saya menerbangkan pesawat DC-6 dan mendarat di Kemayoran", ujar Adi.
Di bandara ini seringkali diselenggarakan acara-acara internasional, salah satunya yaitu pameran udara atau airshow. Tidak hanya itu, Presiden Soekarno pun sering menerima kunjungan tamu kenegaraan dari berbagai belahan dunia, diantaranya Ratu Belanda, Wilhelmina.
Sebagai pengelola kawasan Kemayoran, PPK Kemayoran terus konsisten dalam menjaga dan merawat kondisi bangunan bersejarah eks Bandara Kemayoran dan Menara ATC atau yang sering dikenal Menara Tintin. Hal ini dilakukan untuk melestarikan sejarah Indonesia khususnya sejarah dunia penerbangan internasional.