Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku Pembina Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), turut mendorong perbaikan proses bisnis BLU melalui implementasi inovasi teknologi. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk terus berinovasi dan berkolaborasi memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat melalui BLU. Topik ini menjadi fokus dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Layanan Umum (Rakornas BLU) tahun 2019 yang mengusung Tema "Sinergi BLU Profesional Melayani". Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu hari Selasa (26/2) di Gedung Dhanapala Kemenkeu ini dihadiri oleh Menteri Keuangan, para Menteri Kabinet Kerja dan para pejabat teknis dalam pengelolaan BLU, serta para pimpinan BLU.
Pada Rakornas BLU tahun ini, Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan para pemimpin BLU melaksanakan penandatanganan Kontrak Kinerja tahun 2019. Kontrak kinerja yang disepakati menjadi acuan penting bagi tolak ukur kinerja BLU ke depan. Ini juga merupakan bentuk komitmen awal untuk mendorong pelayanan optimal kepada masyarakat.
Untuk meningkatkan kolaborasi BLU, pada acara tersebut dilakukan Demo dan Simulasi Telekonsultasi antar BLU RSCM dan BLU RS Bhayangkara Jayapura. Aktivitas ini difasilitasi oleh BLU BAKTI melalui aplikasi Telemedicine untuk memperkenalkan penggunaan teknologi komunikasi untuk melayani masyarakat. Sinergi menjadi bagian penting dalam mendorong peningkatan pelayanan, akuntablitas, dan transaparansi pada BLU.
Perjanjian kerja sama / Memorandum of Understanding (MoU) pembinaan BLU antara Menteri Keuangan dengan 14 menteri pimpinan lembaga yang membawahi BLU yang telah diselenggarakan pada tahun 2014 adalah awal sinergi yang harus terus ditingkatkan. Berbagai inovasi terhadap sinergi antar BLU terus diupayakan untuk meningkatkan kinerja pelayanan antara lain (1) optimalisasi bangunan tanah BLU PPK Gelora Bung Karno dan BLU Lembaga Layanan Pemasaran KUMKM dengan BLU Lembaga Manajemen Aset Negara, (2) penelitian dan pengembangan sawit antara BLU Pusyantek dengan BLU Badan Pengelola Dana Perkebungan Kelapa Sawit, (3) kerja sama kalibrasi fasilitas penerbangan dengan BLU pengelola bandara, (4) penggunaan likuiditas, dan kerjasama lainnya.
BLU adalah ujung tombak pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia. Tujuan utama hadirnya BLU yaitu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran BLU juga membawa dampak penting dan positif dalam pengambilan kebijakan fiskal oleh pemerintah. Sebagai bagian dari entitas pengelolaan APBN, sumbangsih output BLU selama ini telah nyata langsung dirasakan oleh masyarakat sehingga BLU menjadi refleksi kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah Indonesia.
Peran BLU dalam menunjang sustainability fiskal terus menunjukkan kinerja yang semakin baik. Hingga saat ini, terdapat 218 BLU Pemerintah Pusat yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia. Dari aspek kinerja keuangan di tahun 2018, sebanyak 74% dari seluruh BLU mampu melampaui pendapatan tahun sebelumnya.