Menghadapi tantangan perubahan zaman untuk terus berkreasi dan berinovasi, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengadakan kembali seleksi inovasi di tahun 2019 yang melibatkan seluruh satuan kerja di lingkungan Kemensetneg.
Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) sebagai salah satu satuan kerja Kemensetneg turut berpartisipasi mengikuti seleksi inovasi tersebut. Sebelumnya, Kemensetneg telah melakukan review inovasi milik PPK Kemayoran dan telah terpilih dua inovasi yang lolos ke tahap seleksi selanjutnya pada hari Senin (18/2).
Dilaksanakan di Gedung Utama Kemensetneg, PPK Kemayoran memaparkan kedua inovasi yang lolos tersebut, yaitu aplikasi C-SKIP dan C-MANTAP pada hari Rabu (27/2). Proses penyeleksian dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Tata Kelola Pemerintahan, Abdul Azis.
Direktur Utama PPK Kemayoran, Medi Kristianto, menjelaskan bahwa aplikasi tersebut diciptakan berdasarkan kebutuhan. C-SKIP merupakan aplikasi untuk menilai kinerja pegawai yang berdasarkan perhitungan kualitatif dan kuantitatif atas penilaian pimpinan langsung, sedangkan C-MANTAP merupakan aplikasi untuk mempercepat proses birokrasi serta dapat menjaga akuntabilitas proses layanan.
PPK Kemayoran belum memiliki sistem penilaian kinerja pegawai sehingga menciptakan C-SKIP sebagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aplikasi C-SKIP juga akan disinergikan dengan aplikasi C-NERGI yang telah mendapatkan penghargaan inovasi pada tahun lalu. C-NERGI merupakan aplikasi yang dapat memudahkan manajemen untuk mengukur indikator kinerja dari masing-masing divisi pelaksana pada setiap direktorat sehingga penilaian kinerja pegawai pada aplikasi C-SKIP dapat langsung terhubung dengan aplikasi C-NERGI dan tidak akan ada pengulangan input data.
Azis menyampaikan bahwa aplikasi yang diciptakan sebaiknya disinkronkan dengan aplikasi yang telah ada sehingga dapat menjadikan sistem yang terintregasi.
“Saya pikir penilaian seperti di aplikasi C-SKIP ini penting. Namun, hindari membuat duplikasi data, manfaatkan sistem yang ada sehingga sistemnya menjadi terintregasi”, jelas Azis.
Mulai tahun 2018, PPK Kemayoran sudah menerapkan penggunaan aplikasi C-MANTAP untuk masyarakat pengguna layanan. Sebelumnya perijinan dan pelayanan di PPK Kemayoran masih menggunakan alur manual dan membutuhkan waktu proses yang cukup lama. Sekarang, melalui aplikasi C-MANTAP, para pengguna layanan diharapkan untuk mengakses aplikasi tersebut agar layanan dapat diproses lebih cepat. Selain itu, penggunaan aplikasi tersebut dapat mewujudkan pelayanan yang efisien dan efektif, serta akuntabilitas layanan terjaga.
“Aplikasi yang diciptakan PPK Kemayoran ini baik. Sebagai instansi pemerintahan sudah seharusnya saling bertukar ide, aplikasi yang diciptakan dapat direplikasi oleh instansi lain dengan tujuan untuk mewujudkan sistem yang lebih baik”, ungkap Azis.