Menjalani aktivitas sehari-hari tak terlepas dari sampah yang diproduksi. Sampah akan menjadi petaka bagi masyarakat jika tidak ada kepedulian dari masyarakat terhadap sampah itu sendiri. Utamanya sampah plastik yang semakin banyak namun kurangnya tindakan bijak dari masyarakat mengakibatkan lingkungan menjadi tercemar. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2017 bahwa produksi sampah nasional mencapai sekitar 65,8 juta ton per tahunnya, dimana 16 persennya adalah sampah plastik.
Dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah, Walikota Jakarta Pusat bersama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) dan stakeholder wilayah Kemayoran mengadakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang diikuti oleh 900 orang pada hari Minggu (24/2). Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Kebon Kosong dengan rangkaian acara berupa kerja bakti massal dan memberikan edukasi kepada para siswa sekitar Kebon Kosong di Kebon Kota.
Walikota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara menyampaikan bahwa sampah plastik sangat berbahaya, karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat terurai di dalam tanah dan akan mengganggu ekosistem lingkungan, serta dapat menimbulkan genangan banjir. Berangkat dari latar belakang tersebut, kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat supaya dapat mengurangi sampah khususnya sampah plastik yang dapat dimulai dari diri sendiri.
“Hari Peduli Sampah Nasional adalah tentang bagaimana kita mengurangi sampah yang ada di lingkungan kita, dimulai dari diri sendiri, terutama pengurangan sampah-sampah plastik. Kita meminta kepada masyarakat untuk membawa tempat minumnya masing-masing, kemudian ibu-ibu jika ke pasar tidak lagi menggunakan kantong plastik, kalau bisa membawa tempat dari rumah yang sifatnya bisa didaur ulang", himbau Bayu.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini dihadiri pula oleh BUMN, yaitu Pegadaian Kanwil Jakarta Pusat dan BNI Kanwil Kramat Raya yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Pegadaian memberikan fasilitas berupa alat pencacah atau alat pengurai sampah untuk Kebon Kota di Kebon Kosong sehingga masyarakat bisa meningkatkan produktivitas dari pengolahan sampah.
Dalam rangkaian acara edukasi kepada siswa di Kebon Kota, para siswa perwakilan dari SD Kebon Kosong 01, SD Kebon Kosong 03, SD Kebon Kosong 05, dan SMKN 21 Jakarta sebanyak masing-masing 25 siswa diajak untuk membersihkan lingkungan, menebarkan benih ikan nila, dan menanam padi.
“Mengedukasi anak itu investasi, tapi memang dampaknya tidak secara langsung. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita, menjadi tanggungjawab kita bersama”, pungkas Bayu.