Moda transportasi menjadi kebutuhan yang sangat krusial saat acara Asian Games 2018 berlangsung. Tidak hanya transportasi bagi para kontingen dari seluruh Negara peserta, tetapi juga alat transportasi lainnya yang digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan Asian Games tidak boleh luput dari perhatian.
Truk dengan berbagai jenis dan berbagai kapasitas angkut terlihat terparkir rapi di halaman eks terminal bandara Kemayoran blok B8. Lokasi tersebut difungsikan sebagai tempat parkir truk-truk yang digunakan untuk mengangkut berbagai macam peralatan Asian Games 2018. Sebanyak 180 truk terparkir disana menunggu giliran untuk mengantarkan barang ke tujuan sesuai dengan permintaan.
Truk-truk tersebut diantaranya mengangkut logistik para atlet, peralatan bertanding, dan koper-koper yang dibawa. Selain itu, keperluan logistic untuk di Wisma Atlet seperti meja, kursi, dan lainnya, serta fasilitas yang diperlukan untuk bertanding, seperti kuda pun diangkut oleh truk.
Setiap harinya, truk-truk yang tersedia hilir mudik rata-rata dengan frekuensi sekitar 50 kali. Perjalanan truk tersebut menuju Wisma Atlet, JI Expo, Gelora Bung Karno (GBK), serta ke luar Jakarta seperti Majalengka.
Tender untuk menyediakan truk-truk tersebut dimenangkan oleh Blue Bird, kemudian Blue Bird membagikan ke beberapa vendor logistic lainnya sebanyak kurang lebih 10 vendor. Setiap vendor menyediakan sekitar 20-30 buah truk. Vendor-vendor tersebut berasal dari berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, dan Bandung.
Ketika menerima permintaan untuk mengangkut barang-barang, tim volunteer yang mengelola parkir truk mendapatkan pemberitahuan untuk melakukan pengangkutan dari Liaison Officer (LO) di Wisma Atlet. Opi, selaku koordinator volunteer parkir truk B8, menerangkan teknis pengangkutan barang dengan menggunakan truk.
“Kami menerima permintaan pengangkutan dari LO Wisma Atlet melalui vendornya masing-masing. Kemudian, PIC vendor memberikan detail berupa jenis mobil yang digunakan, tujuan, plat nomor mobil, nama driver, serta nomor teleponnya. Namun, kami tidak menerima informasi barang yang diangkut, setelah sampai di Wisma Atlet baru kami tanya barang apa yang dibawa,” jelas Opi.