Sebagai Badan Layanan Umum yang sama – sama berada dibawah naungan Kementerian Sekretariat Negara, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) dan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) tentu juga memiliki kesamaan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan aset negara yang dimiliki masing – masing.
Dalam melakukan pengelolaan dan pendayagunaan atas aset – aset negara tersebut, PPK GBK dan PPK Kemayoran membuat kerjasama dengan pihak lain yang disebut mitra. Pembahasan terkait pemilihan mitra tersebut dibahas dalam kunjungan yang dilakukan oleh PPK Kemayoran kepada PPK GBK di Senayan, Rabu (04/07).
Selain dihadiri oleh jajaran direksi PPK GBK, kunjungan pembahasan mitra itu juga dihadiri oleh jajaran direksi PPK Kemayoran serta seluruh Kepala Divisi dari kedua Badan Layanan Umum tersebut.
Direktur Utama PPK Kemayoran, Dwi Nugroho dalam kunjungan yang dilakukan menyampaikan perlunya pembahasan bersama untuk pemilihan mitra atas beberapa hal, diantaranya lahan, media luar ruang, auditorium, serta layanan parkir.
“Lewat kunjungan ini, kami ingin tahu bagaimana pola pelaksanaan untuk pemilihan mitra untuk setiap pengelolaan aset negara yang ada dan tentunya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 (PMK 136) tentang Pengelolaan Aset Pada Badan Layanan Umum maupun aturan lain yang sesuai ” jelas Dwi.
Sementara itu, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha MG. Gatot Tetuko menjelaskan bahwa PPK GBK memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam penentuan mitra. “Bagi PPK GBK, kami menilai bahwa mengetahui tujuan sebelum pemilihan mitra adalah hal yang penting, kami selalu mengedepankan tujuan pelayanan baru kemudian keuntungan dalam penentuan mitra” papar Gatot.
Dalam kunjungan tersebut PPK GBK juga menjelaskan bahwa dalam melaksanakan Kerja Sama Operasional (KSO) untuk pemilihan mitra PPK GBK terlebih dahulu melakukan beberapa analisis, diantaranya analisis hukum, analisis teknis dan analisis keuangan.
Diakhir kunjungan kerja tersebut, PPK Kemayoran berharap agar seluruh hasil pembahasan dari kunjungan kerja tersebut dapat dicoba untuk diimplementasikan dan sebagian lain perlu untuk dipertimbangkan untuk digunakan di Kemayoran.