Revitalisasi Hutan Kota Kemayoran ditargetkan selesai pada November 2019. Selain ada ekspedisi mangrove, di Hutan Kota Kemayoran juga akan dilengkapi dengan amphitheatre sebagai ruang untuk menampilkan pentas seni, plaza, panggung apung, viewing tower dan fasilitas lainnya. Rencana pembangunan tersebut tentunya akan menjadikan Hutan Kota Kemayoran sebagai salah satu tujuan wisata menarik di Ibukota
Pembangunan Hutan Kota Kemayoran tersebut dilakukan oleh Pusat Pengolahan Komplek Kemayoran (PKK Kemayoran) sebagai pihak yang menginisiasi inovasi revitalisasi hutan kota Kemayoran.
Direncanakan untuk dikembangkan sebagai salah satu kawasan unggulan melalui konsep "Three Wonderful Journeys". Hutan Kota Kemayoran akan memadukan jalur hutan (forest trail), ekspedisi mangrove dan taman bermain air (water playground).
Selain itu sarana dan infrastruktur yang diperlukan juga akan melengkapi Hutan Kota agar nantinya masyarakat bisa nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti berolahraga jogging, naik sepeda dan juga menikmati wisata air.
Tidak hanya itu, amphitheater sebagai ruang untuk melakukan kegiatan-kegiatan pentas seni dihadirkan untuk mendukung tujuan hutan kota yakni membuat masyarakat merasa nyaman untuk melepas penat dari kegiatan rutin yang melelahkan.
Mengusung tema edukasi, melalui hutan kota para pelajar nantinya juga dapat mengenal berbagai macam jenis pohon seperti kiara, sengon, bilangur, meranti, dan juga trembesi yang diramaikan oleh kicauan burung kutilang, tekukur dan lainnya.
Pada 2018, Hutan Kota Kemayoran telah berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu inovasi pelayanan publik terbaik. Penghargaan tersebut diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Di tengah Hutan Kota Kemayoran akan dilengkapi juga dengan sculpture, sebuah patung yang menggambarkan sejarah dari kawasan Kemayoran. Sejarah tersebut berkaitan dengan kenangan tentang kawasan Kemayoran dahulunya bandara udara internasional pertama di Indonesia.