Memasuki era revolusi industri 4.0 merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi negara Indonesia. Pasalnya era ini akan menentukan arah kemajuan bangsa, karena perkembangan teknologi yang pesat dan digitalisasi yang semakin melekat dalam kehidupan masyarakat memungkinkan untuk membawa dampak positif bagi negara atau justru sebaliknya.
Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (HIMPUNI) mencoba untuk menjawab tantangan era revolusi 4.0 ini dengan menyelenggarakan seminar dan dialog nasional di Hall D2 JI Expo Kemayoran, Rabu (3/4). Seminar ini berfokus kepada peran generasi milenial di era revolusi industri yang diangkat melalui tema "Milenial Indonesia dalam Ekonomi Kreatif di Era Revolusi Industri 4.0".
HIMPUNI menghadirkan beberapa narasumber yang profesional pada bidangnya, yaitu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Kim Chang-beom, dan seniman Indonesia Gita Gutawa.
Koordinator Presidium II HIMPUNI sekaligus Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi turut hadir memberikan sambutan pada seminar ini. Melalui sambutannya disampaikan bahwa perlu untuk menghimpun ide-ide dari kaum milenial untuk kemudian dibagikan sehingga tercipta kemajuan bagi negara Indonesia.
"Saat ini ada 63 juta warga negara Indonesia yang memasuki usia produktif. Kita harus bisa menampung ide-ide kreatif untuk kemudian di-share. Presiden Indonesia, Joko Widodo menyampaikan bahwa kalau kita bersaing dengan industri canggih pasti kita akan kalah, namun apabila kita melakukan ekonomi kreatif kita akan menjadi pemenang. Oleh karena itu harapannya dari adanya motivasi ini dapat kita jadikan semangat untuk memikirkan dan melakukan suatu ekonomi kreatif demi Indonesia menjadi lebih baik", jelas Budi.
Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro, juga menekankan bahwa perubahan teknologi akan mengubah kehidupan dan akan mewujudkan visi negara di tahun 2045.
"Visi negara Indonesia di tahun 2045 adalah menjadi negara maju. Maka empat pilar yang harus dimiliki adalah penguasaan sains dan teknologi, ekonomi berkelanjutan, pembangunan yang adil, serta adanya ketahanan dan pemerintahan yang kuat. Kita tidak boleh pasif, kita harus aktif sebagai produsen yang terus berinovasi. Inovasi akan sangat mudah difasilitasi oleh teknologi. Digitalisasi juga sudah masuk ke ranah pendidikan dan pasar kerja, hal ini akan membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak ada alasan untuk kita menolak digitalisasi. Kita berharap sumber daya manusia Indonesia semakin kompeten", jelas Bambang.
Seminar berlangsung mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Ditengah-tengah acara seminar dibuka forum tanya jawab yang mewadahi rasa keingintahuan dan antusiasme dari peserta yang hadir. Melalui forum tersebut, para narasumber memberikan jawaban serta pernyataan informatif yang tampaknya cukup memuaskan para penanya, salah satunya oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf.
“Untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia, kita bangun proteksi dengan berkreasi dan berinovasi. Kita proteksi dengan kemampuan sehingga bisa bersaing dengan negara lain. Milenial Indonesia harus bisa memaksimalkan teknologi”, tutur Triawan.
Ribuan milenial dari berbagai daerah menghadiri acara seminar yang berlangsung meriah ini. Acara yang dipandu oleh moderator Cak Lontong ini juga menyuguhkan hiburan berupa penampilan apik dari Kotak Band serta membagikan berbagai doorprize menarik.