Pertama kali menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar Asia, Indonesia berupaya keras untuk dapat memberikan keramahan dan fasilitas sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaan Asian Para Games sebagai kompetisi olahraga khusus kaum disabilitas, Indonesia yakin dapat memberikan yang terbaik bagi Asia dan dunia.
Persiapan yang dilakukan sangatlah banyak, tidak hanya sekedar promosi untuk ikut menyuarakan Para Games namun juga segala bentuk sarana dan prasarana dikerjakan untuk memenuhi standar internasional.
Salah satu sarana dan prasarana yang menjadi perhatian adalah Para Village Kemayoran atau Wisma Atlet Kemayoran. terdiri dari sepuluh tower, Para Village disediakan khusus untuk atlet dan officials Asian Para Games 2018.
Usai digunakan dalam gelaran Asian Games, kini menyambut Para Games yang akan berlangsung tanggal 6 – 13 Oktober di Jakarta, Para Village siap digunakan untuk atlet disabilitas. Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) pun sudah mulai menempatkan personelnya di Para Village, Kemayoran untuk menyambut kedatangan para atlet.
Menengok Para Village Kemayoran sebagai sarana Asian Para Games, ternyata memang fasilitas yang disediakan didalamnya dapat dikatakan memenuhi standar internasional dan kebutuhan para atlet disabilitas yang akan berlaga.
Dari kesepuluh tower, sebanyak lima tower akan digunakan yakni tower 3, 4, 5 ,6 dan 7. Di setiap tower tersebut telah tersedia 200 kamar yang didesain khusus untuk atlet disabilitas yang menggunakan kursi roda. Hal khusus yang dimiliki oleh kamar tersebut adalah lay out kamar yang berbeda dengan kamar untuk atlet normal. Jika kamar atlet normal didesain dengan dinding pembatas antar tempat tidur, kamar khusus Para Village justru tidak memiliki sekat agar kursi roda dapat dengan mudah digunakan di dalam kamar.
Selain itu, di Wisma Atlet juga dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti ramp dan lift. Para Village menyediakan enam buah lift khusus akses kursi roda di setiap tower. Sedangkan untuk toilet juga ramah kursi roda bahkan dilengkapi dengan hand railing yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para atlet.
Tidak hanya berhenti disitu, keramahan Para Village untuk atlet disabilitas juga dapat dilihat dari guiding line yang ada di lobby hingga area dalam Wisma Atlet, penyediaan tersebut juga dibuat khusus untuk atlet yang tunanetra.
Seluruh fasilitas yang disediakan di Para Village tersebut dianggap sudah layak untuk memenuhi kebutuhan atlet dan menciptakan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh atlet. Kelengkapan fasilitas tersebut dibuat untuk memperlihatkan keseriusan Indonesia sebagai tuan rumah. Menunjukkan bahwa Para Village disediakan untuk memenuhi kebutuhan atlet disabilitas dalam pagelaran Asian Para Games 2018.