Gempita pelaksanaan Asian Games ke-18 di Indonesia yang digelar di kota Jakarta dan Palembang sejak 18 Agustus berakhir tanggal 2 September. Tidak hanya sukses sebagai pelaksana seperti yang dikatakan ketua INASGOC Eric Thohir, namun Indonesia membawa kebanggaan atas prestasi atlet-atletnya dengan menduduki peringkat ke-4 (empat) dari 45 negara peserta, merupakan satu loncatan prestasi yang luar biasa, dibandingkan Asian Games ke-17 di Incheon, Korea Selatan tahun 2014, Indonesia hanya berada diperingkat ke-17.
Keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ini menjadi magnet tersendiri bagi Presiden International Olympic Comittee (IOC) Thomas Bach untuk datang ke Indonesia dan salah satunya berkunjung ke Wisma Atlet Kemayoran (2/9) dimana lebih 12000 atlet menginap selama perhelatan Asian Games ke-18.
Dalam kesempatan kunjungannya dengan didampingi oleh Direktur Wisma Atlet Andrewan dan jajaran dari INASGOC serta beberapa wartawan berbagai negara, Thomas Bach berkeliling di Wisma Atlet. Pada kunjungannya di Tower 4 Thomas Bach dengan keramahannya berbincang dengan para volunter yang berbaris untuk menyambut kedatangannya. Dilanjutkan mengunjungi Dining Hall Wisma Atlet, Thomas Bach mencoba makanan yang disediakan disana, dan Rendang serta nasi goreng makanan asli Indonesia menjadi pilihannya.
Dalam kunjungan Presiden IOC, Andrewan menjelaskan bahwa atlet yang tersisa saat ini tidak lebih dari 2000 orang, dan kunjungan Presiden IOC ini untuk memastikan kelayakan dan kepatutan Indonesia yang berminat menjadi penyelenggara olimpiade pada 2032 mendatang.
Kunjungan Presiden IOC ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden IOC dan Presiden Olympic Council of Asia (OCA), Sheik Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah di Istana Bogor (1/9) yang mengutarakan rencana Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Olimpiade tahun 2032.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, optimistis rencana itu terwujud asal terus berbenah. "Kami optimistis bisa. Kalau tidak yakin, mengapa kami tetap berusaha menggelar Asian Games kendati hanya dua tahun persiapan," kata Erick dalam jumpa pers di Main Press Centre (MPC) Asian games, Jakarta Convention Center, Senayan.
Erick yang juga ketua panitia pelaksana Asian Games (INASGOC) menyadari, Indonesia perlu untuk melakukan pembenahan agar bisa memenangi pengajuan itu, dan juga meminta agar pengurus cabang olahraga lebih aktif menggelar kejuaraan bertaraf internasional. Dengan demikian, Indonesia semakin terbiasa dalam menyelenggarakan sebuah ajang olahraga. Sebagai contoh, cabang olahraga basket telah memenangkan bidding tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Filipina dan Jepang.