Salah satu akses dari dan menuju Kawasan komplek kemayoran yaitu Jl. Angkasa, terpantau padat merayap sejak pagi tadi. Hal ini disebabkan adanya uji coba penutupan perlintasan kereta api di Jl. Angkasa pada tgl 13 Oktober 2017 hingga 27 Oktober 2017 mendatang
Penutupan dilakukan oleh petugas gabungan diantaranya PT. Kereta Api, Kereta Commuter Indonesia, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro jaya pada hari jumat malam kemarin dan rencananya akan dilakukan penutupan secara permanen pada tanggal 3 November mendatang.
Berdasarkan pantauan dilapangan, hingga pukul 15.00 wib, di JL. Angkasa, Jl. Industri dan Jl. Garuda terdapat kemacetan yang cukup membuat para pengendara kesal. Dan tidak sedikit yang putar balik bahkan melawan arah menghindari kemacetan yang ada di Jl. Industri.
Berdasarkan spanduk yang terpasang di JL. Angkasa bahwa pentupan perlintasan Kereta Api di JL angkasa ini sudah sesuai dengan UU no.23 tahun 2007 tentang perkeretaapian beserta peraturan pelaksanaan dan UU no. 22 tahun 2008 tentang lalu lintas dan angkutan jalan beserta peraturan pelaksanaannya.
Namun, langkah penutupan ini sepertinya akan mendapatkan reaksi yang beragam. Nampak sejumlah warga dan pengendara merasa kesal karena penutupan ini membuat mereka kesulitan menuju kearah kemayoran bahkan sebaliknya.
Terpantau bahwa akses keluar dari kawasan Kemayoran melalui JL. Industi mengalami kemacetan yang cukup parah hingga saat ini. Begitu pula di Jl. Garuda dan Jl. Angkasa. Para pengendara berharap bahwa penutupan ini dapat dikaji ulang mengingat bahwa jumlah kendaraan yang masuk atau keluar dari dan menuju Kemayoran sangat padat. Bahkan pintu tol yang berada di Jl. Benyamien Suaeb pun tidak luput dari kemacetan, imbas penutupan tersebut.