Di era modern saat ini, semua bentuk pengelolaan atas lembaga, organisasi, maupun institusi selalu dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Namun, pengelolaan sebuah kelompok tidak terbatas pada lembaga semata melainkan hingga ke dalam organisasi kepengurusan masjid juga.
Melayani peribadatan umat Islam, masjid seyogyanya mampu memberikan pelayanan yang professional kepada jamaah, khususnya dalam pelayanan keuangan. Mewujudkan manajemen keuangan yang profesional, Masjid Akbar Kemayoran yang merupakan masjid di bawah naungan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) melakukan pelatihan kepada pengurus masjid terkait pengelolaan keuangan yang berbasis sistem.
Diikuti oleh pengurus masjid yang umumnya menempati posisi administrasi keuangan dan bendahara, Masjid Akbar menggelar pelatihan sistem akuntansi keuangan, Rabu (23/01). Dalam pelatihan tersebut pengurus yang ada mempelajari cara menggunakan aplikasi sistem keuangan yang lebih praktis dibanding melakukan pengelolaan keuangan secara manual.
Dalam aplikasi tersebut pengurus masjid diminta untuk mencatat segala bentuk pengeluaran dengan standarisasi masjid, mencatat segala bentuk dan jenis–jenis item yang dibutuhkan oleh masjid serta data–data inventaris untuk barang yang ada di masjid.
Dengan adanya sistem aplikasi, pengurus yang bertugas untuk mengelola keuangan dapat benar–benar bekerja sebagai pembuat data, pemeriksa dan yang menyetujui laporan yang diajukan melalui aplikasi tersebut.
Selain menjadikan bentuk dan mekanisme pengelolaan pelaporan keuangan yang lebih mudah dan tidak manual lagi, melalui sistem akuntansi keuangan masjid tersebut, segala bentuk manajemen keuangan menjadi lebih detail, sistematis, dan praktis. Dengan menggunakan aplikasi, untuk pemeriksaan ataupun audit kedepannya akan menjadi lebih baik dan lebih mudah karena sudah sesuai dengan standarisasi manajemen keuangan masjid.
Menanggapi pelatihan Sistem Akuntansi Keuangan Masjid Akbar Kemayoran tersebut, Ketua Pengurus Masjid Akbar Ali Khafiyah mengungkapkan harapannya agar melalui sistem akuntansi Masjid Akbar dapat lebih transparan kedepannya.
“Saya berharap nantinya hasil pengelolaan keuangan akan dicetak dan ditempelkan di papan pengumuman Masjid Akbar agar dapat diakses oleh publik sehingga seluruh bentuk dan hasil pengelolaan keuangan Masjid Akbar dapat lebih transparan lagi”, jelas Ali.