Megah dan Memukau, itulah kata yang akan terlintas di benak siapa saja ketika memasuki kawasan Kemayoran. Sebuah kawasan niaga dan bisnis berwawasan internasional di pusat kota Jakarta. Memiliki visi untuk mewujudkan Kemayoran sebagai smart city, beragam upaya dilakukan untuk menunjukkan citra positif dan eksistensi Kemayoran.
Memperlihatkan dunia akan keberadaan Kemayoran diwujudkan dari beragam sarana dan infrastruktur yang ada. Meski juga dikenal sebagai tanah betawi namun kebudayaan dan tantangan modernisme masih terus dapat beriringan dalam pembangunan kawasan Kemayoran.
Memiliki luas kurang lebih 454 hektar, kawasan di bawah naungan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) ini terdiri dari area bisnis maupun area hijau yang kini sulit diperoleh di ibukota. Mengikuti kemajuan dan tantangan era, kawasan ini menegaskan batas fisik yang jelas sebagai simbol yang dapat memperlihatkan wujud kawasan Kemayoran.
Batas fisik tersebut kemudian dihadirkan dalam bentuk gerbang yang megah dan memukau. Sebagai sebuah kawasan, bagi Kemayoran gerbang tidak hanya merupakan batasan fisik semata melainkan juga secara fungsional sebagai titik yang resmi ketika hendak memasuki sebuah ruang wilayah.
Dilatarbelakangi oleh sebuah filosofi sederhana itu, gerbang utama Kemayoran mencoba membangun sebuah konsepsi akan rancangan gerbang yang dapat merepresentasikan Kemayoran sebagai sebuah kawasan smart city.
Dibangun di sisi utara Kawasan Kemayoran, gerbang utama Kemayoran resmi berdiri pada februari 2013. Terdiri dari 34 tiang yang terbagi menjadi 17 tiang di sisi barat dan 17 tiang di sisi timur, gerbang setinggi 40 meter tersebut kokoh berdiri menyapa setiap pengunjung yang memasuki Kemayoran.
Didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, desain yang ditawarkan pun menggunakan elemen non – arsitektural sebagai pembentuk bidang dan ruang yang fleksibel. Mengakomodasikan kebutuhan psikologi pengendara maupun pejalan kaki akan ruang kegiatan yang positif dan dinamis.
Kini enam tahun sudah gerbang Kemayoran menampilkan eksistensi kawasan bisnis internasional tersebut. Menyambut para pengunjung dan menawarkan kemegahan dan keramahan tiang yang melengkung berbentuk aerodinamis.
Dengan perawatan yang terus dilakukan, PPK Kemayoran juga memberikan teknologi pencahayaan dengan daya listrik kurang lebih 3.700 watt pada masing – masing tiangnya. Portal cahaya tersebut kemudian memberikan efek virtual ceiling dengan sorotan lampu pada dua sisi jalan. Keberadaan gerbang Kemayoran dengan kemampuan pencahayaan yang diberikan di malam hari tersebut semakin membuat Kemayoran megah dan memukau, permainan aneka warna yang ada dari cahaya memberikan pesona tersendiri bagi pengunjung saat memasuki Kemayoran. Menegaskan Kemayoran sebagai smart city lewat pesona kemegahan gerbang tolnya.