Perayaan tahun baru merupakan momen istimewa bagi masyarakat. Beragam cara dan tempat digunakan untuk memeriahkannya. Ada yang merayakan pergantian tahun di rumah maupun di ruang publik. Seperti halnya yang terjadi di Kemayoran. Ruang publik masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk menanti tahun baru dengan pesta kembang api maupun sekedar menikmati kuliner.
Melaksanakan perayaan di ruang publik tentu tidak dipungkiri dapat menimbulkan ancaman baik berupa konflik maupun kerusuhan. Namun khusus di Kemayoran, dalam rangka menciptakan suasana yang tertib dan kondusif dalam perayaaan tahun baru, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) bersinergi dengan Polres Kemayoran, TNI, dan Pemerintah Daerah untuk melakukan pengamanan di malam pergantian tahun baru, Senin (31/12).
Selain untuk meningkatkan keamanan, PPK Kemayoran juga berupaya untuk menjaga kebersihan kawasan dan Kemayoran di malam perayaan tahun baru. Upaya tersebut dilakukan dengan diawali apel yang dipimpin oleh Lurah Kebon Kosong, Syamsul Ma’arif di Kelurahan Kebon Kosong. Diikuti sekitar 200 personel yang terdiri dari delapan kelurahan sekecamatan Kemayoran, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Tim Swakelola PPKK, dan security yang ada di masing-masing apartemen di Kemayoran.
Usai melakukan apel malam, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan eksekusi berupa pembersihan di dilapangan mulai pukul 00.00 WIB. Adapun lokasi yang dibersihkan adalah Jl. Benyamin Sueb, Jl. HBR Motik, Jl. Landas Pacu, Bundaran Masjid Akbar, H. Jiung, Bendungan Jago, dan Jl. Casa. Meski pada perayaan tahun baru di Kemayoran diguyur hujan, namun tidak menyurutkan semangat tim kebersihan untuk membersihkan kawasan.
Dalam giat pengamanan dan kebersihan tersebut Lurah Kebon Kosong Syamsul Ma’arif menjelaskan bahwa giat kebersihan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh stakeholder dan PPK Kemayoran.
“Giat kebersihan ini kita lakukan setiap perayaan malam tahun baru, perayaan natal, maupun saat malam takbir. Ketika warga berkumpul pasti mereka membawa sampah, dan pedagang di malam tahun baru semakin banyak, sehingga cenderung menimbulkan banyak sampah”, jelas Syamsul.
Kedepannya, Syamsul berharap agar dalam mengawali tahun baru seluruh masyarakat khususnya di Kemayoran dapat menciptakan budaya bersih dari sampah.