Jakarta, sebuah kota yang telah berusia ratusan tahun di Indonesia. Sebagai ibukota, Jakarta telah menjadi pusat bagi segala kepentingan. Tidak hanya untuk pemerintahan namun juga hiburan maupun pergerakan bisnis dan ekonomi bangsa.
Menjadi salah satu kota terpadat di dunia, maraknya urbanisasi yang membawa jutaan pendatang dari desa ke kota membuat Jakarta bak lahan sempit yang sesak dengan manusia dan jajaran bangunan. Kompleksitas persoalan pun ikut menyertai kehadiran jutaan jiwa yang menantang kehidupan ibukota.
Selain padatnya penduduk, industrialisasi ibukota juga menjadikan hidup di Jakarta seolah tak dapat ditebak. Menjadikan perubahan iklim akibat industri menciptakan kemungkinan dampak alam yang semakin mendera. Kurang tepatnya tindakan dalam memperlakukan alam dan lingkungan ibukota tersebut dapat menyebabkan persoalan yang luar biasa.
Salah satu persoalan alam yang sering melanda ibukota akibat perubahan iklim yang tidak jelas adalah banjir. Meskipun saat ini Indonesia masih aman di musim kemarau namun tidak dapat dipungkiri, memasuki musim penghujan, besar kemungkinan curah hujan yang besar membawa persoalan lain lagi bagi Jakarta.
Berbagai kebijakan dan aturan untuk penanganan banjir yang sering dijanjikan memang lambat laun dapat diwujudkan namun khusus untuk persoalan alam yang satu ini keterlibatan semua pihak dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman dan sejahtera dari berbagai persoalan yang ada termasuk banjir.
Salah satunya, upaya penanganan dan penanggulangan banjir yang dilakukan di Kemayoran, Jakarta. Kontribusi penanganan banjir dilakukan oleh Pusat Pengelolaan komplek kemayoran (PPK Kemayoran) lewat Rumah Pompa yang terletak di Hutan Kota Kemayoran.
Rumah Pompa yang telah dibangun sejak 1992 tersebut ternyata sangat aktif membantu pengendalian banjir khususnya di kawasan tanah betawi. Dengan kemampuan serap air sebanyak dua kubik per detik Rumah Pompa Kemayoran memegang peran yang sangat penting dalam mengendalikan intensitas curah hujan dan banjir di Kemayoran.
Tiga mesin pompa yang dimiliki PPK Kemayoran tersebut secara aktif mengendalikan banjir yang terjadi. Menjadi Rumah Pompa bagi drainase yang ada di Kemayoran khususnya untuk area di Jalan HBR. Motik dan Benyamin Sueb hingga pada saluran air pembuangan untuk rumah tangga maupun industri yang ada di Kemayoran.
Meski Jakarta masih aman dari musim penghujan namun PPK Kemayoran aktif melakukan pencegahan dan pengendalian banjir dengan terus membersihkan sampah yang menggenang di tanggul – tanggul yang ada di Rumah Pompa Kemayoran.
Walau terkadang curah hujan yang sangat tinggi sedikit menyulitkan daya serap mesin pompa namun pengawasan dan pengerjaan yang cepat dan tepat membuat penanganan banjir dapat dilakukan. Hal tersebut membuktikan bahwa kehadiran dan kontribusi Rumah Pompa milik PPK Kemayoran memanglah merupakan pengendali banjir yang efektif di Jakarta khususnya di tanah betawi.