Idul Adha, sebuah hari raya bagi umat Islam yang sering pula disebut dengan Idul Qurban maupun lebaran haji oleh masyarakat Indonesia. Dalam kepercayaan umat muslim selain meyakini bahwa Idul Adha merupakan hari dimana Nabi Ibrahim mengorbankan putranya kepada Sang Pencipta, hari tersebut juga dimaknai sebagai puncak pelaksanaan ibadah haji.
Pada perayaan Hari Idul Adha di tahun 2018 ini, umat muslim diseluruh dunia kembali mendapatkan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalid. Mereka dianjurkan untuk menanam kembali keimanan dengan berkumpul di pagi hari dalam pelaksanaan shalat Ied dua rakaat yang tentu saja juga disertai dengan gema takbir sebagai bentuk pujian dan ketaqwaan pada keagungan Allah SWT.
Jatuh tepat di hari Rabu (22/08), gema takbir perayaan Idul Adha pun dikumandangkan di seluruh sudut negeri. Tak terkecuali di Wisma Atlet Kemayoran, tempat ini menjadi titik yang istimewa dalam perayaan Idul Adha sebab pelaksanaan ajang olahraga bergengsi Asian Games menjadikan tempat tersebut sebagai penginapan para atlet dan official.
Perayaan Idul Adha tersebut menjadi bukti Indonesia sebagai bangsa yang menebarkan cinta dan kedamaian. Perbedaan negara menyatukan atlet Islam dalam pelaksanaan shalat Ied yang berlangsung di amphitheater Wisma Atlet Kemayoran.
Dimulai sekitar pukul enam pagi, ratusan atlet berkumpul untuk mengucap takbir dan syukur akan kesempatannya bertemu dengan hari raya.
Perayaan Hari Raya Idul Adha bagi para peserta Asian Games di Indonesia tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum Panitia Asian Games (Inasgoc) Erick Thohir, Direktur Wisma Atlet Andreawan Tri Ananta, Deputi Kemanan Inasgoc Pandra Arsyad serta Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Rizki Renando.
Pelaksanaan Shalat Ied dipimpin langsung oleh Imam yang berasal dari Madinah, Syekh Hussein Jaber yang juga bertindak selaku khatib.
Dalam khotbahnya Syekh Hussein Jaber menyampaikan pentingnya kebersamaan bagi orang mukmin.
“Hari ini adalah hari besar yang membutuhkan kesatuan umat dan kerjasama untuk bertemu dengan saudara muslim dari 45 negara. Disini kita bertemu untuk bersama – sama menjadi mukmin yang dapat melaksanakan akhlak yang baik sebagai seorang muslim” jelas Syekh Hussein.
Shalat Ied yang digelar bagi para atlet tersebut kembali menunjukkan eksistensi Indonesia sebagai negara mayoritas muslim untuk menyambut tamu negara yang juga merupakan saudara sesama muslim. Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Erick Thohir “Negara kita mayoritas muslim, ini merupakan fasilitas bagi atlet yang juga berasal dari beberapa negara Islam, olehnya saya rasa wajib bagi kita untuk menyediakan fasilitas bagi kebutuhan para atlet”, tutur Erick.
Pelaksanaan shalat Ied tersebut disambut baik oleh para atlet muslim, seperti yang diungkapkan oleh atlet basket asal Bangladesh, Istiaque Sajid.
“Saya sangat bangga dengan Indonesia, disini saya melihat toleransi beragama serta saling menghargai bagi para atlet yang muslim, kesempatan untuk merayakan shalat Ied disini adalah bukti bahwa Indonesia benar – benar cinta dengan saudara sesama muslim dan menghargai setiap perbedaan yang ada”, jelas Sajid.
Usai melaksanakan shalat Ied, para atlet kemudian saling bertegur sapa mengucapkan selamat untuk perayaan hari raya dan kemudian melanjutkan aktivitas normal seperti biasa