Kota Baru Bandar Kemayoran akan menjadi salah satu titik yang akan dilalui dalam kegiatan Torch Relay (pengarakan obor) pada perhelatan olahraga akbar Asian Games 2018. Hal ini disampaikan oleh Hilmy, Panitia Torch Relay Asian Games dalam Rapat Koordinasi terkait progress dukungan Asian Games bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (16/03).
“Rencananya Torch Relay akan masuk ke DKI tanggal 15 Agustus, dan terdapat titik yang diusulkan untuk dilalui yaitu Taman Mini Indonesia Indah (TMII) , Kebun Binatang Ragunan, Kota Tua, Pelabuhan Sunda Kelapa, Athlete Village Kemayoran, Monumen Nasional dan Istana Negara” Jelas Hilmy.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Hilmi menjelaskan alasan pemilihan titik – titik yang diusulkan untuk Torch Relay. “Kami memilih TMII, Ragunan, Monas, Kota Tua karena tempat tersebut merupakan ikon dan tujuan wisata Jakarta yang telah dikenal di Mancanegara, sedangkan untuk pemilihan Athlete Village karena pada tanggal tersebut para atlet sudah berada di Athlete Village Kemayoran, Torch Relay ini akan menjadi hiburan atlet yang nantinya juga bisa melihat kekhasan Betawi yang dimunculkan di Kemayoran” ungkap Hilmy.
Rapat kordinasi yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat tersebut turut serta dihadiri oleh Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek kemayoran (PPK Kemayoran) Dwi Nugroho, Panitia Asian Games Inasgoc, Panitia Torch Relay, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup.
Dalam rapat tersebut setiap instansi menyampaikan progress dukungan masing – masing untuk Asian Games. Direktur Utama PPK Kemayoran pun menyampaikan beberapa hal penting terkait perizinan Wisma Atlet Kemayoran yang terletak di wilayah administratif Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan. “Kami saat ini bersama teman – teman PU Pera sedang mengurus ke PTSP untuk perizinan wisma atlet D10 dan C2 yang terletak di dekat Pintu Tol Kemayoran dan Rumah Sakit Mitra” jelas Dwi.
Selain melaporkan perizinan wisma atlet, Dwi juga menjelaskan perizinan bangunan komersial di Area D-5. “Untuk perizinan bangunan komersial sebagai sarana pendukung, saat ini kami sedang menunggu calon operatornya, nanti mudah – mudahan bisa segera disampaikan juga ke PTSP” Ucap Dwi.
Usai menyampaikan hal yang berkaitan dengan perizinan Wisma Atlet, Dwi memberikan beberapa usul terkait pelaksanaan Torch Relay yang rencananya akan berlangsung di Athlete Village “Sebaiknya pelaksanaan Torch Relay dari Athlete Village menuju Istana tersebut diarahkan untuk melewati Jalan Benyamin Sueb, di jalan sepanjang empat kilometer tersebut terdapat patung ondel – ondel, kesenian khas Betawi yang sudah menjadi ciri khas Jakarta” Ujar Dwi.
Menanggapi pembahasan terkait Torch Relay Sandiaga Uno menyampaikan bahwa Torch Relay adalah bagian terpenting dalam Asian games. “Pada bagian ini kita akan menstimulasi masyarakat untuk ikut serta memeriahkan Asian Games, sebaiknya kita mengajak tokoh masyarakat, tokoh kesenian, komunitas, atlet nasional dan daerah untuk menjadi pelari. Di sepanjang jalan pun sebaiknya kita menunjukkan beberapa hal dan atraksi untuk memberikan daya tarik pada pelaksanaan Torch Relay ” jelas Sandi.
Diakhir rapat Sandi memberikan arahan dan masukan untuk setiap instansi. Sandi menyampaikan harapannya agar semua instansi terus berkordinasi dalam mempersiapakan Asian Games “Rapat koordinasi ini kita jadikan ruang monitoring untuk kesiapan Asian Games. Kita hanya punya waktu 150 hari, mohon agar kita semua bisa fokus dan memikirkan segala bentuk kesiapan dan rencana kedepannya. Asian Games bukanlah main – main, wajah Indonesia kita pertaruhkan dalam Event ini” tutup Sandi.