Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata Jakarta ternyata masih memiliki lahan-lahan yang penuh potensi. Salah satunya lahan bekas Bandara Kemayoran seluas 454 hektar di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat yang saat ini dikelola oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran.
Meskipun saat ini kawasan Kemayoran sudah bukan lagi seperti dahulu, tetapi warisan budayanya masih terjaga hingga saat ini. Selain relief yang berada di Gedung Eks-Bandara Kemayoran, terdapat Menara Kontrol (ATC) yang juga merupakan saksi sejarah yang tidak bisa dipisahkan dari kemegahan kawasan Kemayoran sebagai bandara Internasional pertama di Indonesia pada saat itu.
Menara Air Traffic Control (ATC) yang merupakan menara ATC pertama di Asia tenggara dan dikenal dengan sebutan menara Tintin, sudah ditetapkan menjadi cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 495 tahun 1993, dengan sebutan “Menara Kemayoran”. Menara yang didirikan pada 1938 itu kini masih berdiri tegak dan kokoh antara gedung-gedung di Kawasan Kemayoran.
Menara Kemayoran ini punya kisah tersendiri karena tampil di komik petualangan Tintin yang dikenal dengan rambut jambulnya yang khas dan unik. Cerita petualangan Tintin berjudul Flight 714, Tintin, Snowy, Kapten Haddock dan Professor Calculus, mendarat di Bandar Udara Internasional Kemayoran, Jakarta, untuk pemberhentian terakhir penerbangan 714 dari London sebelum menuju ke Sydney. "Itu! Lihat! Kemajoran!...Apakah ini Djakarta atau bukan?" kata Professor Calculus kepada Tintin dan Kapten Haddock, demikian kutipan di komik yang terbit 1968 itu.
Kini bangunan tersebut masih berdiri tegak di eks bandara Kemayoran di antara gedung-gedung apartemen yang menjulang. Bila melintas di lokasi eks bandara Kemayoran pasti bisa melihat jelas menara ini, dengan cat berwarna merah dan putih dengan motif kotak kotak sebagai ciri khasnya.