Presiden Panitia Asian Games 2018 di Indonesia (INASGOC), Erick Thohir, mengaku terkejut dengan progres signifikan pada pembangunan Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran.
Bahkan, Erick menilai apa yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-Pera) itu bisa lebih bagus dari yang dipunya Rio de Janeiro saat menggelar Olimpiade lalu.
"Tentu tanpa wisma atlet ini, Asian Games tidak akan terjadi. Saya lebih yakin lagi ini lebih bagus dari Rio karena saya melihat sendiri di Rio seperti apa," kata Erick di sela-sela kunjungan ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (17/10).
Erick juga menilai desain ruangan atlet mencakup furniture, dapur, dan ruang tamu sangat elegan. Pria yang juga menjabat Presiden Inter Milan itu juga puas dengan pemaparan Richard Sambera dan Ditto Ferakhim selaku Pusat Pengelola Kawasan Rumah Susun Bertingkat II (PPK RSBT II).
"Mereka (Richard dan Ditto) sudah siapkan semua, mengingat di bulan November 2017 ada uji coba event. Nah, di situlah kami akan mencoba bagaimana kerja elevator, lift, makanan, kemacetan, dan akses transportasi," tutur Erick.
Khusus untuk wisma atlet Kemayoran, progres pembangunan meningkat empat persen sejak dua pekan terakhir. Erick yakin, dua dari tujuh menara yang ada di kawasan Blok D10 bisa menampung atlet dari 10 cabang olahraga pada uji coba yang akan dilaksanakan pada November 2017.
Rencananya, tower D10-1 dan D10-2 akan dipersiapkan untuk test event mengingat lokasinya paling aman dari segi kontur tanah dan kesiapannya. Seperti diungkapkan Ditto, sebagian besar wisma atlet di kawasan Blok D10 dibangun di bekas kolam pemancingan dan rawa sehingga sulit dalam pembuatan fondasi yang aman..
"Untuk 2018, saya rasa sangat cukup waktu. Tinggal yang perlu kosentrasi bagaimana mendukung Kementerian PU-Pera untuk renovasi di GBK. Renovasi kolam renang progresnya cukup baik, lapangan atletik masih ada kendala sedikit, ini yang perlu kita dukung. Juga Pemerintah Provinsi DKI dan Palembang," jelas Erick.
(jun/jun)