Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama legowo batal mendapatkan hibah lahan dari Sekretariat Negara (Setneg) di Kemayoran, Jakarta Pusat. Lahan itu sedianya akan dibangun wisma atlet (apartemen D-10) untuk Asian Games 2018 mendatang.
Pembangunan apartemen D-10 dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jika jadi hibahkan, maka DKI menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun apartemen D-10.
"Dibangun oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Enak kan, tugas kita cuma Velodrome dan Light Rail Transit (LRT), kita sudah siap desainnya, koridor pertama (Kepala Gading-Kebayoran Lama) kita beresin," ujar Basuki di Balai Kota, Selasa (29/12).
Sedianya pasca Asian Games, apartmen D-10 akan difungsikan untuk rumah susun (rusun) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). DKI segera mencari lahan lain bagi rusun pasca proses hibah dibatalkan pemerintah pusat.
"Kalau relokasi saya akan bangun di tempat lain. Kan banyak (lahan) di seluruh Jakarta. Mungkin dia (pemerintah pusat) akan dikasih ke Perumnas dijual atau bagaimana," sambung pria yang kerap disapa Ahok tersebut.
Pembatalan hibah lahan dan pembangunan wisma atlet oleh Pemprov DKI, ditegaskan Ahok, tidak mempengaruhi penyertaan modal pemerintah (PMP). Jakpro tetap mendapatkan PMP antara Rp 2,9-3 trilyun di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016.
Reporter: Abdul Rozak
Editor: Arief Prasetyo
gatra