Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran menyelenggarakan kegiatan knowledge sharing bertema “Penyelarasan Rencana Strategis Bisnis PPK Kemayoran dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden”, (20/11).
Acara ini berlangsung di kantor PPK Kemayoran dan dihadiri oleh Direktur Utama, jajaran direksi, staf ahli, Dewan Pengawas PPK Kemayoran, serta Dewan Pengawas PPK Gelora Bung Karno (GBK).
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh anggota Dewan Pengawas, Wajid Nu’ad, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan konsistensi dalam penyelarasan program dengan arah kebijakan nasional. Dalam sambutannya, Wajid menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang oleh jajaran direksi sebagai pengingat bahwa Badan Layanan Umum (BLU) merupakan alat eksekusi kebijakan pemerintah.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mendalam mengenai kesesuaian rencana strategis yang dijalankan dengan arah pembangunan yang tertuang dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden.
“Apakah program yang kita laksanakan saat ini sudah sesuai dengan arah yang ditetapkan pemerintah? Di sinilah pentingnya sharing knowledge dan konsultasi,” ujarnya dalam sesi pembuka.
Sesi pertama disampaikan oleh Dr. Mada Dahana, ST, MT, Direktur Strategi Pembiayaan dan Investasi Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dalam paparannya, Dr. Mada menekankan bahwa Asta Cita menjadi arah pembangunan nasional yang membutuhkan kolaborasi lintas lembaga.
Ia menjelaskan bagaimana BLU seperti PPK Kemayoran dapat berperan dalam pengelolaan kawasan, pengembangan aset, dan optimalisasi pelayanan publik. Dr. Mada juga memberikan analisis hubungan antara target pembangunan nasional dengan peluang konkret yang dapat digarap PPK Kemayoran, sekaligus mendorong pentingnya perencanaan strategis yang adaptif dan terukur.
Sesi kedua dipaparkan oleh Suryono Herlambang, Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Real Estat, Universitas Tarumanegara.
Dalam penyampaiannya, Suryono membahas dinamika lingkungan strategis kawasan Kemayoran, meliputi aspek tata ruang, perubahan sosial-ekonomi, hingga kecenderungan pembangunan kawasan metropolitan Jakarta.
Ia menyoroti peluang pengembangan kawasan yang dapat memperkuat positioning PPK Kemayoran sebagai pengelola kawasan strategis nasional. Suryono juga menyampaikan pentingnya pendekatan berbasis data, prediksi tren urban, dan perencanaan jangka panjang yang matang sebagai fondasi bagi pengembangan kawasan yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, PPK Kemayoran mempertegas komitmennya untuk menjaga keselarasan antara rencana strategis bisnis dan arah pembangunan nasional.
Kolaborasi serta pertukaran pengetahuan ini diharapkan mampu memperkuat peran BLU sebagai pelaksana strategis dalam mendukung visi pembangunan pemerintah.
Acara ditutup dengan harapan bahwa kegiatan knowledge sharing seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai forum konsolidasi, refleksi, dan peningkatan kualitas perencanaan organisasi.