Kemayoran, atau yang lebih dikenal dengan Kota Baru Bandar kemayoran adalah suatu kawasan bekas bandar udara (bandara) yang kemudian diambil alih fungsinya oleh pemerintah setelah berdirinya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dengan luas 454 Ha, dimana lahan komersialnya menempati areal terbesar atau seluas 122 Ha, pemerintah membidik kawasan ini sebagai alternatif potensial pengembangan kawasan bisnis di Kota Jakarta.
Sebagai sebuah kawasan pusat bisnis, Kemayoran awalnya tidak dilirik oleh para pengembang terlebih pada era paska krisis global yang membuat Kemayoran seakan mati tanpa adanya pembangunan. Ditambah dengan tanah yag akan dikerjasamakan berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Namun itu adalah sekelumit cerita dulu. Kini Kemayoran semakin diminati dan menjadi pilihan para investor untuk berinvestasi.
Saat ini, sudah banyak berdiri bangunan-bangunan tinggi baik itu komersial maupun hunian. Sebagai sebuah kawasan, kemayoran berbagai hal yang dibutuhkan, diantaranya akses jalan yang baik, harga sewa yang cukup kompetitif, infrastuktur yang memadai serta posisi yang dikelilingi oleh berbagai fasilitas publik utama seperti akses langsung menuju Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, pusat perdagangan seperti Mangga Dua, Pasar Baru, Kelapa Gading dan Sunter. Disamping itu, berbagai fasilitas umum seperti layanan kesehatan pun sudah tersedia di kawasan ini, seperti RS. Mitra Kemayoran, RS. Hermina, Garuda Sentra Medika serta Klinik Mata Nusantara Hal ini menjadi sebuah keuntungan bagi para investor yang ingin berinvestasi lahan di kawasan Kemayoran.
Beberapa pengembang kelas kakap sudah berinvestasi di dalam kawasan ini, khususnya dalam area Kota Bandar Baru Kemayoran. Pengembang besar tersebut, antara lain Agung Sedayu Group, Ciputra Group, Springhill Group, Hermina Group dan lainnya.
Bisa dikatakan bahwa diwilayah ibukota Jakarta sebenarnya tak ada bagian kota yang disiapkan dengan matang baik peruntukan maupun infrastrukturnya. Kalaupun memang ada, kawasan tersebut juga berpotensi sebagai CBD baru dan dapat berkembang sebagai "pesaing" CBD segitiga emas saat ini, Yaitu Kemayoran.