Jelang Asian Games ke-18 yang akan dilangsungkan pada bulan Agustus 2018 nanti, dua Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Sekretariat Negara, yakni Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK) dan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK), melakukan pembenahan terhadap fasilitas-fasilitasnya. Ini diungkapkan di dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi II DPR RI, Kamis (10/3).
GBK Renovasi Fasilitas
PPK-GBK, selaku pengelola kawasan olahraga di bilangan senayan tersebut melakukan renovasi secara besar-besaran. Renovasi beberapa venue diadakannya Asian Games 2018 diantaranya, stadion utama, gelanggang renang, istora, stadion tenis, lapangan panahan, stadion madya, lapangan hoki, gedung basket, serta lapangan soft ball.
Seluruh pelaksanaan perbaikan tersebut dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan melibatkan PPK-GBK, para cabang olahraga, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) dalam proses disain. Ini dilakukan agar semuanya memenuhi persyaratan olahraga internasional. Renovasi rencananya akan dimulai pada bulan Juli 2016 dan selesai pada Agustus 2017. Karena pada September 2017 dijadwalkan sebagai masa ujian cara (test event).
Kemayoran Dirikan Tower
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan Asian Games, pihak PPK Kemayoran mengaku telahmenyiapkandua area di dalam wilayahnya. Yang pertama adalah Blok D10 sebagai wilayah penampungan atlit yang rencananya akan ada dibangun tujuh tower yang sanggup menampung 11.000 peserta. Ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian PUPR selaku pengembang.
PPK Kemayoran juga akan menyiapkan Blok C2 dengan membangun tiga tower berkapasitas1600 unit untuk menjadi sarana penunjang Asian Games 2018. Rencananya setelah Asian Games menara-menara ini akan jadi dialihfungsikan sebagai rusunawa untuk orang-orang disekitar kemayoran. Di area yang sudah dibebaskan akan dibuat bangunan baru secara berkelanjutan. (Humas Kemensetneg)
setneg.go.id